Selasa, 02 Juni 2015

PREEKLAMSIA

RESUME DETEKSI DINI KEHAMILAN LANJUT

DOSEN PENGAMPU : GITHA ANDRIANI,S.SiT,M.Kes.
Oleh    :
Nama    : Meifa Dewi Rahmawatik
NIM    : 14150013
Kelas    : A11.1
Prodi    : DIII Kebidanan











PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
A.    PREEKLAMSIA
1.    Definisi Preeklamsia
Preeklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema,dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam trimester III kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada molahidatidosa. (Hanifa Wiknjosastri, 2007).

Preeklampsia merupakan sindrom spesifik-kehamilan berupa berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivitas endotel, yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria (Cunningham et al, 2003, Matthew warden, MD, 2005). Preeklampsia terjadi pada umur kehamilan 37 minggu, tetapi dapat juga timbul kapan saja pertengahan kehamilan. Preeklampsia dapat berkembang dari Preeklampsia yang ringan sampai Preeklampsia yang berat (geogre, 2007). Preeklampsia terbagi atas 2 bagian, yaitu :

1.   Preeklampsia Ringan, bila disertai dengan keadaan sebagai berikut :
a)    Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam seminggu urin keteter atau midstream.
2.   Preeklampsia Berat, bila disertai keadaan sebagai berikut :
a)   Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
b)   Oligouria, urin kurang dari 40 cc/24 jam
c)   Proteinuria lebih dari 3gr/liter
d)   Adanya gangguan selebral, gangguan virus dan rasa nyeri di epigastrium.
e)   Terdapat edema paru dan sianosis. (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, 1998).

2.    Epidemiologi Preeklamsia
a.   Frekuensi Preeklampsia
Di Indonesia frekuensi kejadian Preeklampsia sekitar 3-10% (menurut Triadmojo, 2003) sedangkan di Amerika serikat dilaporkan bahwa kejadian Preeklampsia sebanyak 5% dari semua kehamilan (23,6 kasus per 1.000 kelahiran). (menurut Dawn C Jung, 2007).Pada primigravida frekuensi Preeklampsia lebih tinggi bila dibandingkan dengan multigravida, terutama primigravida muda, pada (tahun 2000) mendapatkan angka kejadian Preeklampsia dan eklamsia di RSU Tarakan Kalimantan Timur sebesar 74 kasus (5,1%) dari 1413 persalinan selama periode 1 Januari 2000 sampai 31 Desember 2000, dengan Preeklampsia sebesar 61 kasus (4,2%) dan eklamsia 13 kasus eklamsia 13 kasus (0,9%). Dari kasus ini terutama dijumpai pada usia 20-24 tahun dengan primigravida (17,5%).

b. Faktor Risiko Preeklampsia
a)   Riwayat Preeklampsia
b)  Primigravida, karena pada primigravida pembentukan antibody penghambat (blocking antibodies) belum sempurna sehingga meningkatkan resiko terjadinya Preeklampsia
c)   Kegemukan
d) Kehamilan ganda, Preeklampsia lebih sering terjadi pada wanita yang mempunyai bayi kembar atau lebih.
e)  Riwayat penyakit tertentu. Penyakit tersebut meliputi hipertensu kronik, diabetes, penyakit ginjal atau penyakit degenerate seperti reumatik arthritis atau lupus.




3.    Etiologi Preeklamsia
Etiologi Preeklampsia sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan penyebabnya, oleh karena itu disebut “penyakit teori”, namun belum ada yang memberikan jawaban yang memuaskan. Teori sekarang yang dipakai sebagai penyebab Preeklampsia adalah “teori iskemia plasenta”. Namun teori ini belum dapat menerangkan semua hal yang berkaitan dengan penyakit ini.

4.    Patofisiologi Preeklamsia
Pada preeklampsia yang berat dan eklampsia dapat terjadi perburukan patologis pada sejumlah organ dan sistem yang kemungkinan diakibatkan oleh vasospasme dan iskemia. Wanita dengan hipertensi pada kehamilan dapat mengalami peningkatan respon terhadap berbagai substansi endogen (seperti prostaglandin, tromboxan) yang dapat menyebabkan vasospasme dan agregasi platelet. Penumpukan trombus dan pendarahan dapat mempengaruhi sistem saraf pusat yang ditandai dengan sakit kepala dan defisit saraf lokal dan kejang. Nekrosis ginjal dapat menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus dan proteinuria. Kerusakan hepar dari nekrosis hepatoseluler menyebabkan nyeri epigastrium dan peningkatan tes fungsi hati. Manifestasi terhadap kardiovaskuler meliputi penurunan volume intravaskular, meningkatnya cardiac output dan peningkatan tahanan pembuluh perifer. Peningkatan hemolisis microangiopati menyebabkan anemia dan trombositopeni. Infark plasenta dan obstruksi plasenta menyebabkan pertumbuhan janin terhambat bahkan kematian janin dalam rahim. Perubahan pada organ-organ:
1)    .  Perubahan kardiovaskuler
Gangguan fungsi kardiovaskuler yang parah sering terjadi pada preeklampsia dan eklampsia. Berbagai gangguan tersebut pada dasarnya berkaitan dengan peningkatan afterload jantung akibat hipertensi, preload jantung yang secara nyata dipengaruhi oleh berkurangnya secara patologis hipervolemia kehamilan atau yang secara iatrogenik ditingkatkan oleh larutan onkotik atau kristaloid intravena, dan aktivasi endotel disertai ekstravasasi ke dalam ruang ektravaskular terutama paru.

2)  Metabolisme air dan elektrolit
Hemokonsentrasi yang menyerupai preeklampsia dan eklampsia tidak diketahui penyebabnya. Jumlah air dan natrium dalam tubuh lebih banyak pada penderita preeklampsia dan eklampsia daripada pada wanita hamil biasa atau penderita dengan hipertensi kronik. Penderita preeklampsia tidak dapat mengeluarkan dengan sempurna air dan garam yang diberikan. Hal ini disebabkan oleh filtrasi glomerulus menurun, sedangkan penyerapan kembali tubulus tidak berubah. Elektrolit, kristaloid, dan protein tidak menunjukkan perubahan yang nyata pada preeklampsia. Konsentrasi kalium, natrium, dan klorida dalam serum biasanya dalam batas normal
3)      Mata
Dapat dijumpai adanya edema retina dan spasme pembuluh darah. Selain itu dapat terjadi ablasio retina yang disebabkan oleh edema intra-okuler dan merupakan salah satu indikasi untuk melakukan terminasi kehamilan. Gejala lain yang menunjukan tanda preeklampsia berat yang mengarah pada eklampsia adalah adanya skotoma, diplopia, dan ambliopia. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan preedaran darah dalam pusat penglihatan di korteks serebri atau di dalam retina.
4)      Otak
Pada penyakit yang belum berlanjut hanya ditemukan edema dan anemia pada korteks serebri, pada keadaan yang berlanjut dapat ditemukan perdarahan.
5)      Uterus
Aliran darah ke plasenta menurun dan menyebabkan gangguan pada plasenta, sehingga terjadi gangguan pertumbuhan janin dan karena kekurangan oksigen terjadi gawat janin. Pada preeklampsia dan eklampsia sering terjadi peningkatan tonus rahim dan kepekaan terhadap rangsangan, sehingga terjadi partus prematur.
6)      Paru-paru
Kematian ibu pada preeklampsia dan eklampsia biasanya disebabkan oleh edema paru yang menimbulkan dekompensasi kordis. Bisa juga karena terjadinya aspirasi pneumonia, atau abses paru.

5.    Gambaran Klinis Preeklamsia
a.    Gejala Subjektif
Pada Preeklampsia didapatkan sakit kepala di daerah frontal, skotoma,
dilopia, penglihatan kabur, nyeri  di daerah epigastrium, mual atau muntah-muntah karena perdarahan subkapsuer spasme areriol. Gejala-gejala ini sering ditemukan pada Preeklampsia yang meningkat dan merupakan petunjuk bahwa eklamsia akan timbul. Tekanan darahpun akan meningkat lebih tinggi, edema dan proteinuria bertambah meningkat.

b.   Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik yang dapat ditemukan meliputi; peningkatan tekanan sistolik 30 mmHg dan diastolic 15 mmHg atau tekanan darah meningkat lebih dari 140/90 mmHg. Tekanan darah pada Preeklampsia berat meningkat lebih dari 160/110 mmHg dan disertai kerusakan beberapa organ. Selain itu kita juga akan menemukan takikarda, takipnu, edema paru, perubahan kesadaran, hipertensi ensefalopati, hiperefleksia, perdarahan otak.


6.    Diagnosis Preeklamsia
Diagnosis Preeklampsia dapat ditegakkan dari gambaran klinik dan pemeriksaan laboratorium. Dari hasil diagnosis, maka Preeklampsia dapat diklasifikasikan menjadi 2 golongan yaitu :    
1)    Preeklampsia ringan, bila disertai keadaan sebagai berikut :
a)   Tekanan darah 140/90 mmHg, atau kenaikan diastolic 15 mmHg atau lebih, atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih setelah 20 minggu kehamilan dengan riwayat tekanan darah normal.
b)   Proteinuria kuantitatif ≥ 0,3 gr perliter atau kualitatif 1+ atau 2+ pada urine kateter atau midstearm.
2)    Preeklampsia berat, bila disertai keadaan sebagai berikut :
a)   Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
b)   Proteinuria 5 gr atau lebih perliter dalam 24 jam atau kualitatif 3+ atau 4+.
c)    Oligouri, yaitu jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam.
d)   Adanya gangguan serebral, gangguan penglihatan, dan rasa nyeri di epigastrium.
e)   Terdapat edema paru dan sianosis
f)     Trombositopenig (gangguan fungsi hati)
g)    Pertumbuhan janin terhambat.
7. Penatalaksanaan Pre-eklamsi ringan
1.    Istirahat di tempat tidur masih merupakan terapi utama untuk penanganan preeklampsia
2.    Tidak perlu segera diberikan obat anti hipertensi atau obat lainnya, tidak perlu dirawat kecuali tekanan darah meningkat terus (batas aman 140-150/90-100 mmHg
3.    Pemberian luminal 1 sampai 2 x 30 mg/hari bila tidak bisa tidur
4.    Pemberian asam asetilsalisilat (aspirin) 1 x 80 mg / hari
5.    Bila tekanan darah tidak turun dianjurkan dirawat dan diberikan obat anti hipertensi: metildopa 3 x 125 mg/hari (maksimal 1500 mg/hari), atau nifedipin 3-8 x 5 –10 mg / hari, atau nifedipin retard 2-3 x 20 mg / hari atau pindolol  1-3 x 5 mg / hari 9 maks. 30 mg / hari
6.    Diet rendah garam dan diuretika tidak perlu
7.    Jika maturitas janin masih lama, lanjutkan kehamilan, periksa setiap 1 minggu
8.    Indikasi rawat jika ada perburukan, tekanan darah tidak turun setelah rawat jalan, peningkatan berat badan melebihi 1 kg/minggu 2 kali berturut-turut, atau pasien menunjukkan preeklampsia berat.
9.    Jika dalam perawatan tidak ada perbaikan, tatalaksana sebagai preeklampsia berat
10.    Jika ada perbaikan lanjutkan rawat jalan.
11.    Pengakhiran kehamilan ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, kecuali ditemukan pertumbuhan janin terhambat, gawat janin, solusio plasenta, eklampsia atau indikasi terminasi kehamilan lainnya.
12.    Persalinan dalam preeklampsia ringan dapat dilakukan spontan atau dengan bantuan ekstraksi untuk mempercepat kala II.



Penatalaksanaan Pre-eklamsi berat
Per-eklamsi berat kehamilan kurang 37 minggu:
a.Janin belum menunjukkan tanda-tanda maturitas paru-paru, dengan pemeriksaan shake
dan rasio L/S maka penanganannya adalah sebagai berikut:
Berkan suntikan sulfat magnesium dosis 8gr IM, kemudian disusul dengan injeksi tambahan 4 gr Im setiap 4 jam( selama tidak ada kontra dindikasi). Jika ada perbaikan jalannya penyakit, pemberian sulfas magnesium dapat diteruskan lagi selama 24 jam sampai dicapai kriteria pre-eklamsia ringan (kecuali jika ada kontraindikasi).Jika dengan terapi diatas tidak ada perbaikan, dilakukan terminasi kehamilan: induksi partus atau cara tindakan lain, melihat keadaan.
b.Jika pada pemeriksaan telah dijumpai tanda-tanda kematangan paru janin, maka penatalaksan kasus sama seperti pada kehamilan di atas 37 minggu.
 Pre-eklamsi berat kehamilan 37 minggu ke atas:
a.Penderita di rawat inap
•    Istirahat mutlak dan di tempatkan dalam kamar isolasi
•    Berikan diit rendah garam dan tinggi protein
Berikan suntikan sulfas magnesium 8 gr IM (4 gr bokong kanan dan 4 gr bokong kiri)
•    Suntikan dapat di ulang dengan dosis 4 gr setiap 4 jam
Suntikan dapat, Syarat pemberian Mg So4 adalah: reflek patela (+), diurese 100cc dalam 4 jam yang lalu, respirasi 16 permenit dan harus tersedia antidotumnya: kalsium lukonas 10% ampul 10cc.Infus detroksa 5 % dan ringer laktat.
b.Obat antihipertensif: injeksi katapres 1 ampul IM dan selanjutnya diberikan tablet katapres  3x½ tablet sehari
c.Diuretika tidak diberikan, kecuali terdapat edema umum, edema paru dan kegagalan jantung kongesif. Untuk itu dapat diberikan IV lasix 1 ampul.
d.Segera setelah pemberian sulfas magnesium kedua, dilakukan induksi dipakai oksitosin (pitosin atau sintosinon) 10 satuan dalam infus tetes.
e.Kala II harus dipersingkat dengan ekstrasi vakum dan forsep, jadi wanita dilarang mengedan
f.Jangan berikan methergin postpartum, kecuali terjadi pendarahan disebsbkan atonia uteri.
h.Bila ada indikasi obstetik dilakukan sectio cesaria.

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PREEKLAMSIA
Ny.Y G1P0A0Ah0UMUR KEHAMILAN 28 MINGGU UMUR 23 TAHUN
DI BPS CINTA KASIH, SLEMAN, YOGYAKARTA
No.Register                    : 0808
Masuk RS/PKM/BPM Tanggal/Pukul    : 25-09-2012/12.00 WIB
Dirawat di ruang                : Periksa
I.PENGKAJIAN, Tanggal/Pukul : 25-09-2012/12.00 WIB        Oleh : Bidan M
A. Biodata
1.Nama Klien    :    Ny.Y    Nama Suami    :    Tn. T
2.Umur    :    23 tahun    Umur    :    28 tahun
3.Suku/Kebangsaan    :    Jawa/indonesia    Suku/ Kebangsaan    :    Jawa/Indonesia
4.Agama    :    Islam     Agama    :    Islam
5.Pendidikan    :    SMA    Pendidikan    :    SMA
6.Pekerjaan    :    IRT    Pekerjaan    :    Wiraswasta
7.Alamat    :    lumbungrejo    Alamat    :    Lumbunggrejo
                   

B. Data Subyektif
1. Alasan  datang / di rawat :
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan pusing,pandangan kabur dan nyeri perut bagian atas.
3. Riwayat menstruasi
Menarche               : 13tahun                                 Siklus               : 28 hari
Lama                      : 6 hari                                     Teratur             : ya
Sifat darah              : cair                                        Keluhan            : tidak ada
4. Riwayat perkawinan
Status perkawinan         : Sah                                 Menikah ke      : 1
Lama                              : 1 tahun                          Usia menikah pertama kali : 22 tahun
5. Riwayat obstetrik  :G1P0A0Ah0
Hamil
ke    Persalinan    nifas
    Tanggal    Umur
kehamilan    Jenis
persalinan    Komplikasi    JK    BB
lahir    laktasi    komplikasi
Hamil ini    -    -    -    -    -    -    -    -
                               

6. Riwayat kontrasepsi yang digunakan
No
    Jenis
Kontrasepsi    Pasang    lepas
        tanggal    Oleh    Tempat    keluhan    tanggal    Oleh    tempat    alasan
1.    Belum penah memakai kontrasepsi    -    -    -    -    -    -    -    -

7. Riwayat kehamilan sekarang
a. HPM   : 12 maret 2012
b. ANC pertama umur kehamilan  :   6  minggu
c. Kunjungan ANC
Trimester I
Frekuensi     : 2x
Keluhan       : mual,pusing
Komplikasi  : tidak ada
Terapi          : pamol + antasida 1x1
Trimester II
Frekuensi    : 1x
Keluhan      : Pusing
Komlikasi      : tidak ada
Terapi           : tablet Fe, kalsium laktat,pamol
Trimester III
Frekuensi    : -
Keluhan    : -
Komplikasi    : -
Terapi        : -
d. Imunisasi TT :   1  kali
TT 1 : 25 februari 2012
TT 2 : 26 maret 2012
TT 3 :  -
TT 4 :  -
TT 5 :  -
e. Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari)
Ibu mengatakan merasakan pergerakan janinnya > 10 kali sehari.
8.  Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular,menurun dan menahun) :
•    Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti HIV/AIDS,Hepatitis B,TBC
•    Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun seperti DM, Hipertensi,
•    Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menahun seperti jantung, ginjal, paru-paru
b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular,menurun dan menahun) :
•    Ibu mengatakan keluarga tidak pernah menderita penyakit menular seperti HIV/AIDS,Hepatitis B,TBC
•    Ibu mengatakan keluarga tidak pernah menderita penyakit menurun seperti DM dan Hipertensi
•    Ibu mengatakan keluarga tidak pernah menderita penyakit menahun seperti jantung, ginjal, paru-paru
c. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat keturunan kembar
d. Riwayat operasi
      Ibu mengatakan tidak pernah menjalani operasi apapun
e. Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak memiliki alergi obat apapun
9.  Pola pemenuhan kebutuhan
Sebelum hamil :                    Saat hamil :
a.  Nutrisi
Makan
Frekuensi         : 3 x sehari                3 x sehari         
Jenis                 : nasi,lauk,sayur            nasi,lauk, sayur
Porsi                 : 1 piring                1 piring
Keluhan            : tidak ada                tidak ada
Pantangan         : tidak ada                tidak ada
Minum
Frekuensi         : 5 kali sehari                7 kali sehari
Jenis                 : air putih,teh                air putih,teh, susu
Porsi                 : 1 gelas                1 gelas
Keluhan            : tidak ada                cepat haus
Pantangan         : tidak ada                 tidak ada
b. Eliminasi
BAB
Frekuensi         : 2 xsehari                1xsehari
Warna              :  kuning                kuning
Konsistensi      :  lembek                 lembek
Keluhan           :  tidak ada                 tidak ada
BAK
Frekuensi         : 6xsehari                8-9 xsehari
Warna              : kuning                kuning,jernih
Konsistensi      : cair                    cair
Keluhan           : tidak ada                tidak ada
c.  Istirahat
Tidur siang       
Lama                : 1-2 jam                lama                 : ½  jam
Keluhan            : tidak ada                 keluhan            : tidak ada                   
Tidur malam
Lama                : 8  jam                7 jam               
Keluhan            : tidak ada                tidak ada
d. Personal hygiene                                                          
Mandi        : 2x/hari                2 x/hari                           
Ganti pakaian    : 3x/hari                3 x/hari
Gosok gigi    : 3x/hari                3 x/hari
Keramas    : 3x/minggu                3 x/minggu
e. Pola seksualitas
Frekuensi    : 3x/ minggu                2x/ minggu
Keluhan    : tidak ada                tidak ada
f. Pola aktivitas(terkait kegiatan fisik,olah raga)
Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, menyapu, memasak dan tidak melukukan aktifitas lain seperti berolahraga.
10. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu, minuman beralkohol)
Ibu mengatakan baik sebelum maupun saat hamil tidak ada kebiasaan yang mengganggu kesehatan seperti merokok, minum jamu, minuman beralkohol.
11. Data psikososial, spiritual dan ekonomi (penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap kelahiran,dukungan keluarga, hubungan dengan suami/keluarga/tetangga, perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan social, keadaan ekonomi keluarga.
a) Ibu mengatakan dirinya/suami/keluarga menerima dan menginginkan kehamilan ini
      b) Ibu mengatakan keluarga mendukung kehamilannya
c) Ibu mengakan hubungan dengan suami/keluarga tetangga baik
d)  Ibu mengatakan belum mengetahui tentang perawatan pada bayi
e) Ibu mengatakan kehamilannya tidak mengganggu kegiatan ibadah
f) Ibu mengatakan mengikuti kegiatan arisan
g) Ibu mengatakan pendapatan suami mencukupi kebutuhan sehari-hari
12.  Pengetahuan ibu (tentang kehamilan, persalinan, nifas)
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang nutrisi ibu hamil dari kunjungan sebelumnya, tetapi ibu belum mengetahui tentang persalinan dan nifas.
13.  Lingkungan yang berpengaruh (sekitar rumah dan hewan peliharaan)
a. Ibu mengatakan sekitar rumahnya bersih, rapi, aman dan nyaman
b. Ibu mengatakan baik dirinya dan tetangga tidak memelihara unggas, seperti ayam, bebek.
C. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum    : baik
Kesadaran        : composmentis
Status emosional    : stabil
Tanda vital
Tekanan darah             : 160/110 mmHg                       Nadi                 : 80 x/menit
Pernafasan                   : 20 x/menit                               Suhu                 : 37 oC
BB                               : 50 kg                                        TB                    : 155 cm
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala        : Mesochepal,tidak berketombe, tidak ada massa,tidak nyeri tekan,
Wajah        :Terdapat odema,tidak ada cloasma,dan tidak ada bekas luka
Mata        : Tidak ada secret,sclera putih,kunjungtiva merah muda
Hidung    : Hidung tidak ada polip,tidak ada pernafasan cuping hidung.
Mulut        : Bersih,tidak ada stromatis,tidak ada karies gigi
Telinga    : Simetris, tidak ada serumen,pendengaran baik
Leher        : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,parotis,getah bening,dan vena     jugularis
Dada        : Datar, tidak ada retraksi dinding dada,tidak bunyi wheezing
Payudara    :Simetris, putting susu menonjol, areola mamae hiperpigmentasi,tidak ada masa, tidak nyeri tekan, belum ada pegeluaran kolostrum.
Abdomen        : Tidak ada striae, tidak ada bekas operasi, terdapat linea nigra,
Palpasi
Leopold I         : Pada bagian fundus teraba lunak, bulak dan tidak melenting (bokong)
Leopold II          :Pada perut ibu bagian kiri teraba bagian kecil-kecil, tahanan lemah(ekstremitas)
                        Pada perut ibu bagian kanan teraba panjang, keras, tahanan kuat(punggung)
Leopold III       : Pada perut ibu bagian bawah teraba bulat, keras, melenting(kepala)
Leopold IV       : Kedua tangan bertemu/ konvergen
Osborn test       : Tidak dilakukan
Pemeriksaan Mc. Donald
TFU                 : 25      cm                                            TBJ      : (25-12)x 155= 2015 gram
Auskultasi
Djj              :145     x/menit
Ekstremitas Atas           : simetris, jumlah jari lengkap,terdapat odema. LILA :26 cm
Ekstremitas Bawah       : simetris,jumlah jari lengkap, odema.
Genitalia Luar               : bersih, tidak ada varises, tidak ada pembesaran kelenjar batholini.
Pemeriksaan Panggul    : tidak dilakukan (bila perlu)


3. Pemeriksaan Penunjang                    
Tanggal : 25-09-2012                 Pukul : 12.10   WIB
     Test Proteinurin +2
4. Data Penunjang
Tidak ada
II. INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa kebidanan
Data Dasar:
Ny.Y G1P0A0Ah0 hamil 28 minggu umur 23 tahun janin tunggal  hidup intra uteri preskep,puka dengan preeklamsia berat.
Ds:
•    Ibu mengatakan usianya 23 tahun
•    Ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertama dan tidak pernah abortus
•    Ibu mengatakan dirinya pusing dan nyeri perut bagian atas
Do:
Keadaan umum            : baik
Kesadaran                    : composmentis
Status emosional          : stabil
Tanda vital
Tekanan darah              : 160/110 mmHg                       Nadi                 : 80 x/menit
Pernafasan                     : 20 x/menit                              Suhu                 : 37 oC
BB                                 : 50 kg                                       TB                    : 155 cm
Protein urin +2                                                 
B.     Masalah
Tidak dapat mengatasi sakit kepala dan nyeri perut
Data dasar :
Ds : Ibu mengatakan kepalanya pusing,pandangan kabur dan nyeri perut bagian atas
Do : Ibu tampak kesakitan dan cemas
III. IDENTIFIKASI DAN ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL
Preeklamsia
IV. TINDAKAN SEGERA
A.Mandiri
Pantau keadaan umum ibu setiap minggu
B. Kolaborasi
Melakukan kolaborasi dengan dokter specialis obstetric ginekologi
C. Merujuk
Malakukan rujukan di rumah sakit yang mempunyai fasilitas lengkap
V. PERENCANAAN            
Tanggal : 25-09-2012                 Pukul : 12.15   WIB
1. Beri tahu ibu dan keluarga kondisi kehamilan ibu berdasarkan hasil pemeriksaan
2. Beri kie tentang tentang keluhan yang ibu rasakan
3. Anjurkan ibu untuk diit
4. Beri kie tentang aktivitas dan pola istirahat
5. Lakukan rujukan
VI. PENATALAKSANAAN            
Tanggal : 25-09-2012                 Pukul : 12.20   WIB
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yaitu TD: 160/110 mmHg, N: 80 x/menit, R:20 x/menit, S: 37oc, BB: 50 kg,LILA:26 cm, protein urin +2.
2. Memberi kie pada ibu tentang keluhan  yang dirasakan yaitu ibu merasa pusing ibu dapat mengatasinya dengan bangun secara perlahan dari posisi istirahat, ambil posisi miring kiri saat berbaring. Ibu juga merasa sakit nyeri bagian atas ibu dapat mengatasinya dengan tidak makan makanan yang kecut, pedas.
3.  Menganjurkan ibu untuk melakukan diit, ibu dapat mengkonsumsi makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat.
4. Memberi kie pada ibu tentang pola aktifitas dan istirahat yaitu ibu dapat mengurangi aktifitas yang memberatkan dan ibu dapat memperbanyak istirahat, supaya ketidaknyamanan yang ibu rasakan bisa sedikit teratasi.
5. Melakukan rujukan ke Rumah Sakit yang mempunyai fasilitas lengkap dan di dalam perjalanan di pasang infuse Ringer Laktat 20 tetes per menit dan siapkan tongue spatel untuk persiapan apabila ibu kejang, supaya ibu tidak menggigit lidahnya.
VII. EVALUASI                     
Tanggal : 25-09-2012                 Pukul : 12.30      WIB
1.  Ibu sudah mengetahui tentang keadaannya.
2. Ibu sudah paham dan dapat menjelaskan kembali tentang cara mengatasi keluhan yang dirasakan ibu.
3.  Ibu telah mengerti dan akan melakukan diit rendah karbohidrat.
4.  Ibu sudah mengerti dan dapat menjelaskan kembali tentang pola aktifitas dan istirahat.
5.  Akan dilakukan rujukan ke RSUD Sleman yang mempunyai fasilitas lengkap dan telah dipasang infus RL 20 tetes per menit.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar